Tarik Pengunjung, Wisata Tirta dan Bahari di Lamsel Berbenah
Editor: Makmun Hidayat
LAMPUNG — Selama satu tahun lebih sektor pariwisata tirta dan bahari alami kelesuan imbas pandemi. Namun sejumlah sektor pariwisata berbasis alam terus berbenah untuk menarik pengunjung.
Kodrat Sumardi, salah satu pengelola objek curug atau air terjun Gajah Mati, Desa Ruguk, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan menyebut wisatawan sedang sepi.
Sepinya kunjungan wisatawan sebut Kodrat Sumardi dimanfaatkan pengelola untuk berbenah. Pembenahan fasilitas dilakukan pada akses jalan, toilet, kamar bilas dan penunjang lainnya. Meski demikian ia menyebut wisatawan minat khusus yang mencintai alam datang ke destinasi tirta tersebut. Kesejukan alam, keindahan perbukitan dan udara yang bersih masih jadi pilihan. Pecinta wisata petualangan motor trail juga masih jadi pilihan sebagian penghobi.
Lesunya sektor pariwisata sebut Kodrat Sumardi membuat sebagian pengelola kembali bertani. Warga yang sebelumnya menjual kelapa muda pada area sekitar objek wisata memilih menjualnya ke wilayah lain. Ia menyebut berharap pandemi segera berakhir sehingga pengelola objek wisata bisa kembali bergairah. Selain menghidupkan sektor pariwisata, ekonomi warga sekitar objek wisata bisa ikut berkembang.
“Kunjungan wisata ke objek curug Gajah Mati setiap akhir pekan kerap berasal dari wilayah luar Ketapang, namun saat ini pengunjung dominan pelaku wisata minat khusus untuk membuat konten video serta menikmati suasana alam perbukitan yang masih asri, nanti jika pandemi berakhir kunjungan akan normal kembali,” terang Kodrat Sumardi saat dikonfirmasi Cendana News, Minggu (29/8/2021).
Selama kunjungan wisata berkurang, Kodrat Sumardi menyebut pembenahan fasilitas bisa dilakukan. Akses jalan yang semula berupa jalan tanah mulai dibenahi dengan jalan semen. Jalan setapak untuk turun ke air terjun juga diberi pagar pengaman. Kenyamanan bagi pengunjung sebutnya menjadi prioritas bagi pengelola destinasi wisata tirta alami tersebut.