Seni Khas Betawi Tanjidor Masih Lestari di Bekasi
Editor: Koko Triarko
Diakuinya, bahwa mayoritas peminat Tanjidor sekarang bergeser ke kampung-kampung seperti di wilayah Kabupaten Bekasi. Untuk Kota Bekasi, hanya diundang ketika peringatan kemerdekaan atau HUT RI dan Ulang Tahun Kota Bekasi.
“Sanggar saya mendapat bantuan alat musik itu pada tahun 2005. Sampai sekarang tidak pernah ada bantuan dari pemerintah, padahal ini adalah seni tradisi tertua di Bekasi yang masih terjaga,” jelasnya.
Sholeh Putra dari Bang Boing yang menjadi pemukul gendang seni Tanjidor, mengakui irama Tanjidor bisa berubah menyesuaikan permintaan. Sehingga ketika main di panggung, penonton bisa ‘nyaweri ataupun ikut menyumbangkan lagu.
“Biasanya ada ritual khusus yang dilakukan bapak ketika akan manggung seperti bakar kemenyan, gitu. Tapi untuk ngarak pengantin atau jemput tamu dan peresmian tertentu tidak, karena waktunya hanya sebentar. Pertunjukan Tanjidor ini jika di panggung bisa semalam suntuk,” jelas Sholeh.
Dulu, katanya, ketika Pak Sutiyoso masih menjadi Gubernur DKI, setiap menyambut tamu dari luar negeri Sanggar Tanjidor Sumber Asih kerap dipanggil, seperti menyambut tamu di Pelabuhan Sunda Kelapa dan lainnya.