Sektor Usaha Terdampak Penyekatan Ruas Jalan di Bandar Lampung

Editor: Makmun Hidayat

Hartinah menyebut imbas penyekatan berdampak bagi sejumlah pelaku usaha. Selain di dalam kota akses masuk dari luar wilayah Bandar Lampung juga disekat. Sejumlah titik tersebut berada di BKP Kemiling, Tugu Raden Intan Rajabasa, Jalan Ryacudu exit Tol Kotabaru, Pos lapangan Baruna Panjang. Ia mengaku penyekatan selama PPKM Level 4 menurunkan omzet bagi usaha penjualan usaha.

Pelaku usaha lain, Subagio di Jalan Sudirman menyebut akses menuju kawasan itu disekat. Tiga penyekatan dimulai dari titik Puskesmas Satelit hingga bundaran Gajah. Sejumlah pelanggan yang akan datang ke toko penjualan barang kebutuhan pokok sebutnya harus berjalan memutar. Ia menyebut banyaknya akses jalan alternatif di Pahoman, Enggal digunakan masyarakat.

“Pengendara roda dua masih bisa melintas namun kendaraan roda empat harus memutar lebih jauh,” bebernya.

Dampak bagi pelaku usaha besar, pusat perbelanjaan di Jalan Kartini, Central Plaza sebagian harus tutup. Salah satu gerai dari pusat perbelanjaan modern bahkan harus pindah ke pulau Jawa. Sebagian usaha penjualan makanan yang tetap beroperasi hanya melayani pemesanan makanan take away atau dibungkus. Pembatasan kunjungan ke sejumlah pusat perbelanjaan juga memberi dampak bagi juru parkir.

Unas, juru parkir di dekat pusat perbelanjaan Central Plaza mengaku pengunjung berkurang. Imbasnya sebagai juru parkir ia hanya bisa mendapat penghasilan puluhan ribu. Normalnya sebelum PPKM ia masih bisa mendapat hasil ratusan ribu. Ditutupnya sejumlah toko berimbas masyarakat yang memarkirkan kendaraan berkurang.

“Dampaknya semua sektor sangat terpengaruh apalagi akses masuk melalui sejumlah titik jalan ditutup sementara,” ulasnya.

Lihat juga...