Pesona Destinasi Agro Wisata Sungai Langka di Pesawaran
Editor: Makmun Hidayat

Kawasan desa Sungai Langka yang masuk desa penyangga di bawah Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman itu memiliki udara sejuk. Stevani, pengunjung asal kota Bandar Lampung menyebut memilih berwisata di kaki pegunungan. Menyusuri jalan pedesaan, perkebunan warga dengan suasana yang sunyi menjadi cara merelaksasi pikiran. Usai menikmati panen salak pondoh langsung dari pohonnya, ia bisa menikmati pemandian zaman Belanda.
“Masuk area pemandian zaman Belanda yang dikelola oleh warga dengan tempat bersantai, dikelilingi pohon rindang cukup menyejukkan,” ulasnya.
Masuk ke kawasan agro wisata Desa Sungai Langka, Stevani bilang tidak harus membayar tiket. Ia bisa menikmati sejumlah kebun jeruk yang sebagian masih memasuki masa berbuah. Kesunyian kawasan di kaki Gunung Betung itu berpadu dengan gemericik air dan juga suara tenggerek dan burung liar. Setelah sepekan sibuk bekerja ia juga bisa menikmati udara pegunungan kaya oksigen menyehatkan.
Stevani juga bilang bisa menikmati suasana panen lada, kakao dan pala di kebun warga. Keramahan warga setempat kepada pengunjung menjadikan wisatawan merasa nyaman. Ia bahkan bisa melihat dari dekat kehidupan warga yang hidup dari sektor pertanian. Memanen jahe, cabai dan berbagai tanaman jadi kegiatan yang bisa dinikmati saat berada di Sungai Langka.
Salah satu remaja asal Pringsewu, Rian Haikal, menyebut datang ke salah satu rumah rekannya. Ia menyebut ingin menikmati suasana spot di Sukma Hilang yang menjadi tempat melihat Pesawaran dari ketinggian. Sebelum naik ke kawasan itu ia menikmati suasana pemandian zaman Belanda. Sejumlah tempat duduk warna warni disediakan sebagian berupa batu alami.