Pergantian Musim, Waspadai Serangan Hama Kutu Putih

Editor: Makmun Hidayat

Untuk mengatasinya, bisa dilakukan penyemprotan dengan pestisida, baik pestisida alami atau organic atau non-organic.

“Caranya memang agak sedikit sulit, karena hama ini berada di bawah permukaan daun , sehingga harus disemprot dari bawah, atau membalikkan permukaan daun baru kemudian disemprot, hingga kutu daun tersebut mati dan tidak bisa berkembang,” tandasnya.

Yuniarti, penggemar tanaman hias saat menyemprot hama kutu putih menggunakan air berisi larutan sabun cuci piring, saat ditemui di rumahnya, di kawasan Tembalang Semarang, Senin (2/8/2021). -Foto Arixc Ardana

Hal serupa juga disampaikan Yuniarti, penggemar tanaman hias. Menurutnya, kutu daun merupakan hama tanaman yang paling mudah ditemukan pada tanaman hias dan sayuran.

“Kalau sayuran paling banyak terjadi pada cabai dan tomat, sementara untuk tanaman hias, lebih beragam. Mulai dari keladi, begonia, kaktus, juga bisa kena serangan hama kutu putih ini,” terangnya.

Untuk mengatasinya, dirinya mengaku menggunakan pestisida tanaman yang banyak dijual di toko pertanian. “Bisa juga menggunakan campuran air dan sabun cuci piring. Perbandingannya satu sendok sabun cuci piring, dicampur dengan satu liter air,” urainya.

Cara penggunaannya pun mudah, semprotkan air sabun tersebut ke kutu putih yang menempel pada tanaman. “Gunakan pengukuran sprayer yang paling kecil, sehingga air yang keluar cukup deras. Lalu ditembakkan atau disemprotkan pada kutu yang menempel, agar terlepas. Air sabun ini sifatnya lengket, jadi kutu putih tersebut tidak bisa terbang atau berpindah tempat saat disemprot, sehingga mati dan tidak berkembang biak,” terangnya.

Lihat juga...