Pergantian Musim, Waspadai Serangan Hama Kutu Putih

Editor: Makmun Hidayat

SEMARANG — Jelang pergantian musim penghujan ke kemarau, berpotensi diikuti munculnya hama tanaman baru. Salah satunya kutu putih. Biasanya hama ini bersarang di buku-buku tanaman atau bawah permukaan daun.

Hama ini bersifat polifag atau menyerang berbagai jenis tanaman baik budidaya seperti pepaya, mangga, jeruk, tomat, cabai, hingga tanaman hias. Jika tidak segera ditanggulangi, bisa menyebabkan tanaman mati kering karena intisari makanan diserap oleh hama tersebut.

“Kutu putih ini sering menyerang beragam tanaman, paling mudah ditemukan pada tanaman cabai atau tomat. Cirinya, berwarna putih bergerombol serta memiliki daya rekat yang kuat. Jadi menempel pada bawah daun atau buku daun, jadi ini disiram air , tidak hilang tetap menempel,” papar Kepala UPT Kebun Dinas Pertanian Kota Semarang, Juli Kurniawan saat dihubungi di Semarang, Senin (2/8/2021).

Cara mengeceknya pun mudah, dengan membalikkan daun pada tanaman yang ada di rumah atau di kebun, jika ditemukan hewan kecil-kecil berwarna putih bergerombol di sepanjang sepanjang tulang tengah dan urat daun, atau seluruh permukaan bawah daun muda bisa dipastikan terkena kutu putih.

“Kutu putih ini menyerap sari makanan pada tanaman, akibatnya, serangan pada pucuk menyebabkan daun tumbuh kerdil dan keriput. Selain itu, hama kutu putih menghasilkan embun madu, sehingga sering kali tanaman yang terkena serangan kutu putih, juga banyak ditemukan semut yang bergerombol di sana,” terangnya.

Dijelaskan, lambat laun jumlah kutu putih akan semakin banyak dan menutupi seluruh permukaan bawah daun, akibatnya daun mengering dan akhirnya tanaman mati. “Serangan berat pada buah dapat menyebabkan kualitas buah rusak, atau bahkan rontok saat masih muda,” tambahnya.

Lihat juga...