Perempuan Sikka Tenun Bendera Merah Putih
Editor: Koko Triarko
“Saya bangga karena bendera yang saya tenun dipergunakan saat peringatan HUT Kemerdekaan RI di Tanjung Kajuwulu,” ucapnya.
Sementara itu Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, juga mengaku bangga dengan kegiatan pengibaran bendera Merah Putih di bawah laut yang dilaksanakan oleh Maumere Diver Community (MDC).
Robi, sapaannya, pun mengaku kagum karena bendera yang dipergunakan saat kegiatan merupakan hasil tenunan perempuan asal Kabupaten Sikka.
Ia mengatakan, tenun ikat Sikka cukup terkenal di NTT dan dirinya menyaksikan sendiri saat pameran di Labuan Bajo, tenun ikat Sikka mendapat perhatian khusus wisatawan, termasuk wisatawan mancangera.
“Saya bertanya kenapa mereka menyukainya, dan dikatakan, bahwa tenun ikat Sikka ada keunikan karena motif tenunnya beda dan sangat rumit. Motif tenunnya juga bervariasi dan kaya ragam,” ungkapnya.
Robi mengakui adanya bendera Merah Putih yang ditenun membuktikan perempuan di Kabupaten Sikka pun bisa menenun bendera.Dengan menenun bendera, menunjukan kearifan lokal yang ada di wilayah ini masih terjaga.
“Para perempuan menenun dengan jiwa dan raga. Menenun bendera Merah Putih merupakan bentuk kontribusi bagi bangsa dan negara, sekaligus melestarikan kearifan lokal,” pungkasnya.