Pentingnya Mengajarkan Toleransi dan Kebhinekaan kepada Anak Sejak Dini

JAKARTA  – Asisten Deputi Peningkatan Partisipasi Keluarga Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Prijadi Santoso, mengatakan, bahwa penting bagi orang tua untuk mengajarkan toleransi dan kebhinekaan kepada anak-anaknya sejak dini.

Hal ini, menurut Prijadi, adalah sebuah upaya agar anak dan orang tua bisa mengimbangi informasi dari internet yang serba cepat, yang tak jarang juga bisa mempengaruhi pola pikir secara negatif akibat narasi atau pemahaman tertentu.

“Ini adalah tantangan berat. Kami masih kalah, dalam arti kalah cepat di masa kekinian ini. Ada pandangan-pandangan negatif, dan harus diluruskan,” kata Prijadi dalam diskusi daring, ditulis pada Kamis.

Lebih lanjut, narasi dan pemahaman tertentu yang memiliki dampak negatif menurut dia juga bisa berdampak kepada hal-hal seperti kekerasan kepada perempuan dan anak.

Menurut riset bertajuk “Narasi-Narasi Pengasuhan untuk Mempromosikan Toleransi dalam Keluarga di Indonesia” dari KULTURA, terdapat beberapa narasi yang akhirnya malah menjadi ekslusif, diskriminatif, dan melanggengkan kekerasan.

“Ini menutup ruang-ruang dialog antar umat beragama dan golongan di Indonesia, dan mengingkari praktik-praktik keagamaan yang dianggap menyimpang. Dampaknya pada kekerasan terhadap anak antara lain anak yang hanya dianggap sebagai objek pengasuhan, dan praktik pengasuhan bersifat indoktrinasi alih-alih dialog,” tulis laporan tersebut.

“Sementara dampaknya terhadap perempuan adalah di dalam keluarga, laki-laki menjadi lebih superior terhadap perempuan. Lalu, peran perempuan terbatas hanya di ranah domestik,” lanjutnya.

Lihat juga...