Nelayan Pesisir Bandar Lampung Pilih ‘Docking’ dan Istirahat Melaut
Editor: Makmun Hidayat
Masdikun bilang sebagian nelayan mengisi waktu istirahat melaut dengan perbaikan jaring, membersihkan kotak penyimpanan ikan. Menyandarkan kapal tangkap di PPI Lempasing sebutnya jadi kesempatan bagi sejumlah anak buah kapal istirahat. Sebagian ABK atau disebut bidak pulang ke kampung sembari menunggu proses penangkapan ikan selanjutnya.
Nelayan lain, Suhardi, menyebut masih tetap melaut dengan jangkauan di perairan Teluk Lampung. Ia menyebut sebagian nelayan memilih tetap melaut dengan memperhitungkan kondisi cuaca. Angin kencang, arus laut kuat menjadi perhitungan bagi nelayan untuk merubah area tangkap. Faktor cuaca sebutnya jadi pertimbangan bagi nelayan untuk istirahat melaut dan perbaikan alat tangkap.
“Saat ini sebagian nelayan tetap melaut dengan tetap memperhitungkan cuaca dan memantau melalui laman BMKG,” ulasnya.
Nelayan lain di Pantai Harnas, Kelurahan Way Tatan, Kecamatan Teluk Betung Timur memilih melakukan docking. Docking atau masa pemeliharaan, perbaikan perahu dilalukan oleh Usman dan sejumlah nelayan lain. Kapal motor terbuat dari kayu dengan panjang sekitar 23 meter, lebar sekitar 7 meter miliknya diperbaiki. Proses docking secara sederhana dilakukan dengan pemeriksaan bagian bawah dan dinding.
Usman menyebut perbaikan dinding kapal dilakukan memakai kayu mentru. Usai penggantian papan dinding kapal, proses penutupan sejumlah bekas pasak, paku kayu dilakukan dengan dempul. Menjaga kapal tangkap dari kebocoran sebutnya harus dilakukan dengan pemeriksaan maskimal. Kapal harus dinaikkan ke darat untuk pemeriksaan secara rutin.
“Butuh waktu sekitar dua bulan untuk docking sehingga sebagian nelayan memilih istirahat terutama saat cuaca buruk,” ulasnya.