Mendorong Kemandirian Pesantren Lewat Pengembangan Unit Usaha

Bank Indonesia KPw Jambi berharap dengan sarana dan prasarana yang diberikan ini, pesantren bisa mengelola usaha dengan baik sehingga menciptakan kemandirian ekonomi sehingga pesantren bisa menjadi pusat ekonomi dari sekelilingnya.

“Diharapkan pesantren bisa menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar dengan mandiri secara ekonomi dan memiliki unit usaha lain,” ujarnya.

Pembinaan unit usaha di pondok pesantren sudah dilakukan Bank Indonesia Provinsi Jambi sejak beberapa tahun lalu. Beberapa pondok pesantren di Jambi juga sudah mendapatkan pembinaan usaha yang bergerak diberbagai sektor.

Dikatakannya, kemandirian ekonomi pesantren akan memacu pergerakan ekonomi yang akan menjadi sumber pertumbuhan baru bagi perekonomian Provinsi Jambi.

Untuk saat ini, BI Kantor Perwakilan Provinsi Jambi melihat unit usaha baru yang dapat dikembangkan pesantren yakni usaha depot air. Dari hasil analisis BI KPw Jambi, air minum sering menjadi kendala bagi pesantren dalam penyediaan air bersih atau air minum bagi para santri.

Pihaknya memberikan pengolahan air minum agar bisa dikonsumsi santri, selain itu ada unit usaha di sektor perikanan dan pertanian.

Di tengah masa pemulihan ekonomi nasional dan regional, dijelaskan Suti, transformasi ekonomi diperlukan agar dapat memperkuat struktur perekonomian nasional untuk tumbuh tinggi dan berkelanjutan melalui penguatan sektor unggulan, termasuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Sekda Provinsi Jambi, Sudirman saat pembukaan Serambi 2021 mengatakan, program pengembangan ekonomi pesantren sudah dilakukan Bank Indonesia Provinsi Jambi sejak 2017, di antaranya dimulai dari pengembangan usaha di Ma’had Aljami’ah UIN STS Jambi sejak 2017-2019, Ponpes An Nur yang dimulai 2017 sampai 2018. Hingga saat ini masih terdapat empat pesantren yang masih dalam pendampingan pengembangan kemandirian ekonomi pesantren melalui unit usaha.

Lihat juga...