Kadinkes Sikka Tekankan Penanganan ‘Stunting’ Harus Tuntas
Editor: Koko Triarko
“Pihak desa dan kelurahan mengalokasikan dana untuk sama-sama berjuang mengatasi stunting,” ucapnya.
Petrus menambahkan, data stunting per kecamatan sesuai pemantauan di puskesmas ada yang naik dan ada yang turun, namun secara umum cenderung mengalami penurunan.
Kepala Desa Kajowair, Kecamatan Hewokloang, Silvester Moa, menyebutkan di wilayah kecamatannya semua desa selalu kompak dan selalu berkomunikasi menangani permasalahan, terutama masalah stunting dan gizi kurang.
Silvester mengaku, pihaknya tidak bisa menganggarkan dana untuk memberikan ayam kampung bagi warga, agar dipelihara supaya anak-anak stunting bisa mengonsumsi telurnya.
“Piara ayam kampung di desa paling banyak satu-dua ekor dan kalau bertelur, telurnya pasti tidak dikonsumsi karena dipikir lebih baik ditetaskan,” ucapnya.
Belum lagi, kata Silvester, ayamnya dipergunakan untuk acara adat, sehingga sulit masyarakat memelihara ayam kampung. Untuk mengatasinya, pihak desa menganggarkan dana untuk membeli telur ayam kampung dan daging ayam kampung untuk dikonsumsi anak stunting.
“Semua makanan tambahan, termasuk telur dan daging ayam, dimasak di rumah stunting untuk dimakan anak -anak stunting, gizi kurang serta ibu hamil. Makanan tidak dibawa ke rumah,” ucapnya.