Durian Kalbar Kembali Diekspor ke China 

Pelepasan ekspor pasta durian Kalbar di Merdeka Ekspor - Foto Ant
PONTIANAK – Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar), kembali mengekspor durian dalam bentuk pasta ke China. Penandaan pengiriman durian pasta sebanyak 26,5 juta ton tersebut dilakukan pada kegiatan Merdeka Ekspor, yang serentak dilakukan di 17 pintu ekspor baik laut maupun udara se-Indonesia.
“Dalam Merdeka Ekspor, produk pertanian terutama untuk hortikultura yaitu durian dalam bentuk pasta diekspor ke China. Total ekspor 26,5 ton atau nilainya capai Rp1,8 miliar,” ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum, yang mendampingi Gubernur Kalbar , Sutarmidji, saat pelepasan ekspor komoditi pertanian di Pontianak, Sabtu (14/8/2021).
Menurutnya, ekspor produk pertanian seperti durian harus terus ditingkatkan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. “Potensi ekspor Kalbar sangat banyak. Kegiatan ekspor ini selalu disampaikan Gubernur Kalbar, dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan peningkatan pendapatan petani di lapangan,” jelasnya.
Peningkatan ekspor baik berupa volume dan komoditi, harus berdampak kepada petani. “Petani sebagai produsen harus dibina. Perlu penguatan kelembagaan dan perlu ada kemitraan dengan eksportir dalam bentuk kerjasama. Sehingga petani ada kepastian harga dan pasar. Selanjutnya kebutuhan eksportir terjaga atau berkelanjutan,” tandasnya.

Dalam Merdeka Ekspor komoditi, yang diekspor dari Kalbar ada komoditas tanaman hias, kelapa bulat, kelapa parut kering, palm kernel expeller, santan kelapa, biji pinang, rbd palm olein, karet dan sarang burung walet. Total nilai ekspor dalam program tersebut Rp194,31 miliar.

Sebelumnya, setiap dua bulan sekali di 2021 lalu Kalbar mengekspor 53 ton durian ke China. “Dari data Badan Karantina Pertanian Kelas 1 Pontianak, tercatat setiap dua bulan sekali di tahun ini dari Kalbar ekspor durian beku sudah lumayan capai 53 ton,” kata Florentinus Anum.

Lihat juga...