Ciptakan Ketahanan Pangan, Tanam Sayuran di Bantaran Waduk

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Selanjutnya, kata dia, pemberian pupuk dapat dilakukan rutin sebulan sekali di atas permukaan tanah pada sayuran yang ditanam di dalam polybag.

Yang terpenting lagi yakni harus menjaga kelembaban media tanam karena pada umumnya pupuk juga memerlukan air untuk menyuburkan tanah.

“Jika cuaca panas, tanaman sayuran disiram dua kali sehari. Ya kalau hujan tinggi, penyiraman secara kondisional. Karena kalau terlalu banyak disiram, berdampak bunga atau buah cabai dan tomat akan mudah rontok,” tukasnya.

Perawatan selanjutnya, kata dia, tentu harus membersihkan tanaman sayuran dari gulma dan hama. Apabila terlihat ada tanaman liar di sekitar tanaman itu, segera bersihkan agar sayuran tumbuh lebih baik.

Selain itu, perlu dilakukan pemangkasan tanaman untuk membasmi gulma dan hama. Yakni kata dia, dengan menggunting pucuk daun tanaman secara perlahan.

“Ya, perawatan sayuran ini gampang-gampang susah, tapi yang penting niat kita untuk penghijauan lingkungan dan hasilnya dimanfaatkan bagi ketahanan pangan,” imbuh pria kelahiran 38 tahun ini.

Apalagi menurutnya, di tengah pandemi Covid-19 ini, tentu kebutuhan pangan menjadi yang utama dalam keterpurukan ekonomi.

“Nah, dengan manfaatkan lahan kosong pinggir waduk ini ditanami sayuran, hasil panennya bisa dinikmati para petugas PJPL, seperti saya dan teman-teman untuk meringankan beban ekonomi jadi nggak usah beli sayuran di warung,” urainya.

Dikatakan dia, tanaman sayuran bertahan tidak semua jenis sama waktunya. Jika sudah saatnya panen, para petugas diperbolehkan untuk memetik sendiri untuk dibawa pulang ke rumah.

“Alhamdulillah kita sudah panen kangkung, cabai dan sawi, tomat juga terong. Hasilnya kita nikmati bersama. Kita juga kadang bagikan sayuran ini pada pegawai Kelurahan Cibubur dan Kecamatan Ciracas,” ujar Amiruddin.

Lihat juga...