Pogacar Juara Tour de France Dua Kali Secara Beruntun

Dia menyelesaikan Tour dengan juga memakai jersey putih, sebagai pebalap terbaik di bawah usia 25 tahun, serta jersey polkadot, untuk klasifikasi tanjakan, seperti tahun lalu. Sedangkan jersey hijau, diklaim Cavendish, setelah sang pebalap Inggris menyamai rekor 34 kemenangan etape yang dipegang Merckx, dengan empat kemenangan tahun ini, meskipun gagal meraih yang ke-35 gara-gara kalah dari Van Aert hari ini.

Hal itu menandai comeback spektakuler, Cavendish, yang kembali turun di Tour untuk pertama kalinya sejak 2018, menyusul performa yang jeblok dan masalah kesehatan mental yang dialaminya. Cavendish, dengan sempurna dibantu oleh rekan-rekan setimnya di Deceuninck-Quick Step, untuk kategori sprint, saat tim asal Belgia itu mengklaim lima kemenangan dalam Tour tahun ini.

Setelah kalah pada sprint massal pertama, Cavendish, tak dapat dikejar, menghindari sejumlah kecelakaan yang mewarnai Tour tahun ini dan mengirim saingan utamanya, Caleb Ewan, pulang setelah etape ketiga. Sejumlah kecelakaan juga mengakhiri harapan runner-up tahun lalu, Primoz Roglic, yang mundur sebelum etape delapan.

Sedangkan kesempatan co-leader tim Ineos Granadier Geraint Thomas dan Tao Geoghegan Hart, juga pupus saat mereka menabrak dek pada awal turnamen. Hari-hari terakhir diwarnai oleh dugaan skandal doping, ketika kejaksaan Prancis di Marseille, membuka investigasi terhadap tim Bahrain Victorious, setelah kendaraan dan akomodasi tim itu digeledah oleh polisi.

Bahrain Victorius mengatakan, mereka patuh dan bekerja sama mendukung investigasi itu. Mereka memenangi tiga etape tahun ini, saat pebalap Belgia, Dylan Teuns, menyerang sendirian di pegunungan. Sedangkan, Matej Mohoric asal Slovenia, mengklaim dua kemenangan berkat breakaway dari peloton utama. (Ant)

Lihat juga...