Permainan Edukatif di Luar Jam Belajar Daring Penting Diberikan

Editor: Koko Triarko

Membuat permainan meriam spiritus dari kaleng, selotif dan pematik api, menjadi kesibukannya. Menurutnya, permainan sederhana itu butuh ketelatenan dan ketepatan penggunaan kaleng. Waktu bermain mendapat dukungan dari orang tua. Permainan itu menjadi cara bersosialisasi dengan rekan sebaya. Sementara saat sore, ia bisa mengaji di Taman Pendidikan Alquran.

Memberi kesempatan anak bermain juga dilakukan Musrin, warga Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan. Ia mengaku edukasi bagi anak usia sekolah tidak hanya diperoleh dari bangku sekolah. Anak juga memiliki permainan yang melahirkan kreativitas tanpa diajarkan di sekolah.

“Bagi warga di pedesaan, tidak bisa membeli buku, maka bermain jadi salah satu cara mengisi waktu luang,” bebernya.

Memberi waktu berkualitas bagi anak, sebut Musrin, bagus untuk tumbuh kembang. Usai melakukan kegiatan belajar secara langsung, sebagian online, anak tidak kecanduan gawai. Sejumlah anak bahkan bisa memiliki waktu banyak bersama orang tua. Sebagian anak membantu kegiatan orang tua di sawah dan kebun sembari bermain.

Lihat juga...