Caritas Maumere Latih Petani Buat Pupuk dan Pestisida Organik

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

“Evaluasi yang kami lakukan, banyak petani yang sudah bergerak ke arah yang lebih baik. Kami lakukan evaluasi di kelompok setiap bulan sekali dan monitoring setiap minggu guna memastikan apa yang dikembangkan petani merupakan produk organik atau semi organik,” ucapnya.

Mateus tekankan, tujuannya minimal petani tidak mengeluarkan uang untuk membeli sayuran dan buah –buahan dan sekarang sudah berhasil sebab petani bisa menyisihkan uang tersebut untuk membiayai kebutuhan rumah tangga lainnya.

Sementara itu,Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Tanah Terjanji, Bolawolon, Desa Watumilok, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT, Adelina Dhejo mengaku pendampingan dari Caritas Maumere membuat mereka bisa membuat pupuk maupun pembasmi hama organik.

Adelina berterus terang soal sulitnya mengatasi serangan serangga dan hama pada sayuran meskipun menggunakan pembasmi hama organik namun pihaknya harus sabar karena selama ini menggunakan pembasmi hama dan serangga kimia.

“Memang lebih sulit mengembangkan sayuran dan buah-buahan secara organik karena harus sabar dan telaten dalam merawat tanaman. Namun kami tertantang karena dulunya pun orang tua kami bisa bertani secara organik,” ucapnya.

Lihat juga...