Tulungagung Berstatus Zona Kuning COVID-19

Direktur RSUD dr. Iskak, dr Supriyanto, Sp.B, M.Kes (kedua kanan), bersiap menginjeksi vaksin COVID-19 produksi Sinovac ke lengan Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, dr. Kasil Rokhmat, MMRS – foto Ant

TULUNGAGUNG – Status pandemi di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), mulai berubah dari zona oranye ke zona kuning. Dengan demikian, rasio penularan corona di daerah tersebut diklaim terus menurun dan mendekati angka nol kasus per hari.

“Tren kasus kita di Tulungagung, pascalebaran ini justru terus menurun,” kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Tulungagung, Ahmad Mugiyono, Rabu (2/6/2021).

Saat ini, rata-rata kasus dalam sepekan berkutat di angka lima kasus konfirmasi baru. Dalam sehari di periode pekan ini, angka penambahan kasus tertinggi adalah sembilan kasus. Sementara terendah adalah dua kasus per-hari. “Angka kejadian ini jauh lebih rendah dibanding pekan awal pascalebaran, dimana rata-rata kasus saat itu ada 10 kasus per hari,” imbuhnya.

Ditambahkannya, nyaris tidak ada ledakan kasus selama periode Ramadan hingga Lebaran 1442 H. Tren ini diyakni tidak lepas dari efektivitas gerakan vaksinasi, pengetatan dan pembatasan aktivitas masyarakat, serta meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap protokol kesehatan. Dengan pengetatan tersebut, diharapkan dalam dua bulan ke depan status Kabupaten Tulungagung kembali berubah dari zona kuning menjadi menjadi zona hijau, atau tak ada penularan COVID-19.

Meski demikian, Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung tak mengendorkan upaya, untuk memberantas penularan COVID-19. Ahmad Mugiyono menjelaskan, meski menjadi zona kuning tempat-tempat hiburan masih belum diperbolehkan beroperasi. “Tidak akan dilakukan pelonggaran, karena setiap dilakukan pelonggaran pasti akan ada lonjakan kasus,” tandasnya.

Penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan dengan ketat. Izin-izin hajatan juga bakal diketati, sesuai ketentuan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) skala mikro. Lalu tracing terhadap kontak erat pasien COVID-19 terus digalakkan. “Sebagai penekanan dari Dinas Kesehatan untuk melakukan tracing kontak erat pasien terus ditingkatkan,” pungkasnya. (Ant)

Lihat juga...