Selamat Jalan Kido, Indonesia Berduka

Mantan atlet timnas bulutangkis Indonesia, Markis Kido. berusaha mengembalikan kok saat mengikuti pertandingan eksibisi pembukaan turnamen bulutangkis nasional Semen Baturaja Open Tournament II di GOR Dempo, Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (27/11/2018) - foto Dok Ant
JAKARTA – Mengenang Markis Kido, adalah seperti membuka buku rapor yang tipis. tetapi sarat dengan prestasi. Bagaimana tidak, atlet kelahiran Jakarta 11 Agustus 1984 itu, karirnya di bulu tangkis tidak terlalu lama. Ia, menghuni Pelatnas Cipayung hanya delapan tahun.
Tetapi di delapan tahun itu, prestasi yang ditorehkannya cukup lengkap. Berbagai prestasi dari tingkat nasional, regional, hingga yang tertinggi meraih emas Olimpiade, pernah diraihnya. Berpasangan dengan Hendra Setiawan, sejak masih bermain untuk Klub Jaya Raya, hingga ia meninggalkan Pelatnas Cipayung pada 2009, Kido mencatat berbagai pretasi.
Selain emas Olimpiade Beijing 2008, pasangan Kido/Hendra, juga menjadi juara dunia pada 2007, meraih emas Asian Games 2010, juara SEA Games (2005, 2007, 2009) serta berbagai kejuaraan lainnya, seperti Kejuaraan Asia, turnamen Grand Prix dan Super Series.

Gelar yang diraih pasangan yang usianya hanya terpaut dua pekan itu, Hendra kelahiran 25 Agustus 1984, cukup lengkap. Maka tidak heran, jika Hendra yang sekarang berduet dengan Mohammad Ahsan, begitu kehilangan dengan kepergian Kido. Melalui akun Instagramnya, Hendra, yang sedang bersiap menghadapi Olimpiade Tokyo, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kido, pasangan duetnya selama 14 tahun.

“Dia salah satu pemain yang luar biasa dan sangat bertalenta. Saya ingin mengucapkan terima kasih karena sudah menjadi partner yang sangat baik buat saya dalam waktu menang ataupun kalah. Terima kasih sudah berpartner mulai dari nol dan berjuang bersama selama 14 tahun. Terima kasih Kido & selamat jalan,” tulis Hendra.

Markis Kido, sebenarnya mengawali karirnya di dunia olahraga sebagai atlet renang. Sebelum beralih menjadi pebulu tangkis yang dianggap lebih menjanjikan. Ia bergabung dengan Klub Jaya Raya, saat berusia 14 tahun pada 1998. Dan di klub yang sudah banyak mencetak pemain berprestasi itu, ia mulai berpasangan dengan Hendra Setiawan.

Lihat juga...