Petulo, Jajanan Khas Malang yang Masih Digemari
Editor: Koko Triarko
“Kalau kuahnya ini cara buatnya mudah, apalagi sekarang sudah ada santan instan. Cukup mencampurkan santan dengan gula kemudian dididihkan. Jadi, pembeli bisa membuat kuahnya sesuai selera masing-masing,” tuturnya.
Menurut Latifa, selain dibantu sang suami, dalam membuat Petulo ia juga dibantu oleh saudara maupun tetangga.
“Saya ambil tenaga untuk bantu-bantu, itu biasanya dari keluarga sendiri, kalau keluarga tidak mampu baru ambil dari tetangga. Jadi, kita utamakan dari orang terdekat lebih dulu. Mereka ini yang biasanya kami perbantukan untuk proses mencetak petulo,” jelasnya.
Untuk cetakan petulo, sementara ini ia mengaku masih menggunakan yang manual. Tapi, ke depan ada keinginan untuk menggunakan yang otomatis memakai mesin, agar hasilnya lebih maksimal.
Salah satu pedagang mlijo, Rohimim, mengakau hampir setiap hari mendapat titipan petulo dari Latifa.
“Alhamdulillah, kalau petulonya dititipkan di sini selalu habis terjual. Bahkan, terkadang ada pembeli yang sengaja memesannya,” pungkasnya.