Peluang Usaha Pemasok Media Budidaya Kerang Hijau, Menjanjikan

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Potensi pengembangan usaha kerang hijau memberi sumber lapangan pekerjaan baru. Amran Hadi, pemilik usaha budidaya kerang hijau di Desa Legundi, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan menyebut pasokan bahan media budidaya masih terbuka lebar.

Ia menyebut modal awal budidaya hanya memanfaatkan tonggak bambu dari hasil kebun. Seiring permintaan bambu, kayu sebagai tiang pancang, Amran Hadi menyebut warga mulai memanfaatkan peluang tersebut.

Ia mengaku mencari pemilik kebun bambu dan kayu jenis lamtoro, pinang dan kayu gandri untuk tiang pancang. Selain digunakan sendiri, sebagian pembudidaya bisa membeli darinya media budidaya tersebut.

Harga bahan baku kayu, bambu tali, bambu hitam sebutnya bisa mencapai Rp7.000 per batang. Ukuran pancang bisa mencapai 4 meter untuk kebutuhan 100 hingga 1000 batang. Membutuhkan sebanyak 1000 batang tiang pancang saja ia mengaku butuh modal Rp7,5 juta. Modal tersebut belum kebutuhan ban bekas, tali hingga Rp2,5 juta sehingga modal mencapai Rp10 juta.

“Bagi pembudidaya yang telah memiliki tiang pancang bisa menjadi perantara atau pelaku usaha pemasokan kayu, bambu bagi warga lain yang ingin menekuni usaha budidaya kerang hijau karena potensinya masih terbuka lebar dengan perairan yang luas,” terang Amran Hadi saat ditemui Cendana News, Selasa (1/6/2021).

Amran Hadi, menyediakan bambu hitam dan ban bekas untuk kebutuhan pancang budidaya kerang hijau, Selasa (1/6/2021). -Foto Henk Widi

Amran Hadi bilang di sela-sela usahanya membudidayakan kerang hijau, ia masih berkeliling mencari bambu. Potensi penjualan bambu sebutnya selain sebagai media pancang budidaya kerang hijau juga untuk sejumlah peralatan. Bagi sebagian warga pesisir pantai, ia bisa menjual bambu untuk tempat pengeringan ikan. Alat tangkap jenis bubu dan bangunan rumah membutuhkan bambu.

Lihat juga...