Minat Budidaya Ikan Air Tawar Produktif Meningkat Kala Pandemi
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Usaha pembesaran jadi pilihan warga. Sebab dengan modal kolam terpal, kolam semen budidaya bisa dijalankan. Bertambahnya toko penyedia pakan, obat ikan dan juga peralatan panen memudahkan warga.
“Saat ini jika ada peluang lokasi dan air lancar budidaya ikan cukup prospek untuk ekonomi,” bebernya.
Suyatinah dan Diantoro, memilih memakai kolam terpal untuk budidaya ikan lele. Sistem budidaya mudah dengan perawatan yang bisa dilakukan sembari melakukan pekerjaan lain tetap menghasilkan.
Suyatinah bahkan menyebut memelihara ikan lele membuat limbah makanan dari dapur bisa jadi bahan pakan ikan. Limbah dari penggilingan gabah bisa dikombinasikan dengan pakan lain menghemat pelet.

Diantoro, salah satu pembudidaya ikan lele dan nila menyebut memanfaatkan waktu memelihara ikan di kolam semen. Pemberian pakan bisa dilakukan selama tiga kali sehari hingga usia dua bulan. Setelah usia mendekati tiga bulan, jenis pakan alternatif bisa dipergunakan.
“Ikan lele yang dibudidayakan bisa dikonsumsi sendiri, sebagian untuk memasok warung makan,” cetusnya.
Sumino, pedagang pakan ikan dan unggas menyebut permintaan pakan pabrikan meningkat. Tren budidaya membuat stok pelet atau pakan ikan konsentrat pabrikan meningkat. Permintaan pembudidaya bisa mencapai puluhan kilogram hingga satu kuintal.
Tren budidaya ikan air tawar sebut Sumino didukung oleh pasokan air yang lancar. Sebagian warga memanfaatkan budidaya ikan dengan air dari sungai, sumur dan aliran sumber Gunung Rajabasa. Perputaran ekonomi munculnya usaha perikanan budidaya juga mendukung usaha penjualan pakan. Selain pakan ia juga menjual terpal dan alat serok untuk panen dan obat pembasmi hama pada kolam.