Jelang Olimpiade Tokyo, Atlet Diminta Perketat Prokes
JAKARTA – Para atlet, pelatih, serta pengurus cabang olahraga yang akan berangkat ke Olimpiade Tokyo, diminta untuk memperketat protokol kesehatan (Prokes), menjelang keberangkatan mereka ke Tokyo.
Permintaan tersebut disampaikan, karena tren kasus positif COVID-19 di Jakarta terus meningkat. “Mari bersama-sama mengawasi atlet-atlet kita yang akan tampil di Olimpiade dengan lebih ketat lagi, sekaligus mengetatkan protokol kesehatan. Sebab, jika atlet-atlet kita ini sampai terpapar COVID-19 akan sangat disayangkan,” kata Chef de Mission (CdM) Indonesia di Olimpiade Tokyo, Rosan P Roeslani, Rabu (23/6/2021).
Para atlet Indonesia, dijadwalkan berangkat ke Tokyo pada 18 Juli. Hal itu menyesuaikan dengan aturan dari panitia penyelanggara. Atlet, diizinkan tiba di Kampung Atlet, lima hari sebelum pertandingan. Namun atlet bulu tangkis akan berangkat lebih awal pada 8 Juli, untuk menjalani pemusatan latihan 10 hari di Kumamoto. Sebelum ke Tokyo, para atlet akan menjalani karantina mandiri di pelatnas masing-masing, karena Jepang telah membebaskan aturan karantina 14 hari kepada pengunjung asing.
Mereka selanjutnya akan melakukan tes swab PCR dua hari dan satu hari sebelum keberangkatan. Seluruh atlet, pelatih, dan ofisial akan kembali menjalani tes COVID-19 setibanya di Tokyo nanti. “Mereka yang negatif COVID-19 akan diantar dengan bus dari panitia langsung ke Kampung Atlet. Tapi apabila dites itu ada yang terindikasi terpapar, dia akan dipisahkan dan akan melakukan isolasi mandiri di tempat yang akan ditentukan panitia,” kata Sekretaris Jenderal KOI, Ferry J Kono, secara terpisah.
Hingga kini, sudah ada 28 atlet Indonesia, yang berasal dari delapan cabang olahraga, sudah dipastikan tampil di Tokyo. Dari bulu tangkis ada 11 atlet, atletik (2), panahan (4), menembak (1), dayung (2), angkat besi (5), surfing (1), dan renang (2). Jumlah itu berpeluang bertambah dari cabang senam dan voli pantai, yang akan mengikuti turnamen kualifikasi pada akhir bulan ini. (Ant)