Inflasi AS Meningkat, Dolar Tergelincir 

Ilustrasi - Uang dolar AS - ANTARA
NEW YORK – Indeks dolar, turun sedikit pada akhir perdagangan Kamis (10/6/2021) waktu Amerika Serikat (AS) atau Jumat (11/6/2021) pagi WIB. Turun setelah bergerak bergantian antara kerugian dan keuntungan di awal sesi, karena investor mencerna peningkatan inflasi AS dan pernyataan Bank Sentral Eropa (ECB), sambil mengamati pertemuan Federal Reserve AS yang dijadwalkan digelar selanjutnya.

Setelah mengadopsi sikap menunggu dan melihat di sepanjang minggu, dan menyedot volatilitas dari pasar hingga meninggalkan sebagian besar mata uang utama terjebak pada kisaran sempit, perkembangan Kamis (10/6/2021) tampaknya menambahkan sedikit arah baru ke pasar uang.

Pada pagi hari, ECB menaikkan pandangannya atas pertumbuhan dan inflasi. Tetapi berjanji untuk menjaga stimulus yang cukup mengalir, setelah sempat khawatir jika mundur akan mempercepat kenaikan yang mengkhawatirkan dalam biaya pinjaman dan menghambat pemulihan.

Kemudian di Amerika Serikat data menunjukkan, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun di pekan lalu ke level terendah dalam hampir 15 bulan terakhir. hal itu terjadi, setelah harga-harga konsumen meningkat lebih lanjut pada Mei, karena cengkeraman pelonggaran pandemi pada ekonomi terus mendorong permintaan domestik.

Sementara mata uang emerging markets seperti lira Turki, menunjukkan reaksi yang lebih jelas. Pedagang dolar sudah dengan berhati-hati melihat ke depan, untuk pertemuan kebijakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) AS yang dijadwalkan minggu depan. “Dolar tidak begitu aktif, karena melihat risiko peristiwa penting berikutnya. Dan itu adalah pertemuan FOMC dan prospek The Fed mungkin memulai pembicaraan tentang pengurangan stimulus, yang dapat memberikan dukungan terhadap dolar,” kata Paresh Upadhyaya, Direktur Pendapatan Tetap dan Strategi Mata Uang di Amundi US.

Lihat juga...