Debu Jalan Rusak Ruas Ketapang-Penengahan Ancam Gangguan ISPA
Editor: Makmun Hidayat
Meski telah meminum obat, rutin minum air putih yang banyak, saat melintas di jalan berdebu gejala tersebut muncul. Usulan kepada pihak terkait untuk melakukan perbaikan pada akses jalan tersebut telah dilakukan. Namun kualitas perbaikan jalan yang buruk berdampak pada munculnya jalan berlubang. Akses jalan berlubang menimbulkan debu menjadi biang persoalan kesehatan yang dialami pengendara.
“Dampak kesehatan tentunya paling dirasakan warga terlebih masuk kemarau debu beterbangan saat kendaraan melintas,” ulasnya.
Santi, salah satu warga Desa Sripendowo yang berangkat ke pasar harus selalu memakai masker. Penggunaan masker sebutnya tidak hanya untuk mencegah penularan Covid-19 namun saat kemarau ia menggindari debu beterbangan. Selain oleh debu beterbangan imbas jalan rusak, saat panen jagung asap pembakaran batang jagung berdampak pada gangguan pernapasan.
Samsu Rizal, Kepala UPT Puskesmas Kecamatan Ketapang, saat dikonfirmasi menyebut saat kemarau gangguan ISPA kerap dialami. Ia mengaku sebagai solusi warga yang terpaksa melakukan aktivitas di luar ruangan wajib bermasker. Pemilihan jenis masker dengan ketebalan yang tepat dan sejumlah lapisan akan meminimalisir debu masuk dalam hidung. Meski hidung telah memiliki saringan alami, partikel debu halus berpotensi masuk.
“Setelah tiba di rumah wajib cuci muka dengan sabun, kumur kumur agar debu tidak tertelan dan minum air putih yang banyak,” ujarnya.
Potensi gangguan pernapasan oleh debu, asap kendaraan, asap pembakaran limbah pertanian meningkat saat kemarau. Bagi warga yang memakai kendaraan roda dua, selain masker, sarung tangan dan jaket berfungsi melindungi paparan debu. Hindari gangguan ISPA saat kondisi cuaca kering, berdebu ia menganjurkan rutin mengonsumsi buah dengan kadar air tinggi.