Damandiri Terus Komitmen Kembangkan Potensi Wisata Desa Samiran
Jurnalis: Koko Triarko
BOYOLALI — Ketua Yayasan Damandiri, Letjen (purn) Soegiono mengaku bangga dengan perkembangan objek wisata Merapi Garden di desa Samiran, Selo, Boyolali, Jawa Tengah. Dalam sebulan, objek wisata yang dibangun tiga tahun lalu tersebut, mampu mendatangkan penghasilan hingga Rp150 juta per bulan.
Setelah mengunjungi Bukit Soeharto di kabupaten Ponorogo, jajaran pimpinan Yayasan Damandiri pagi ini, Sabtu, mengunjungi desa binaan di Samiran, Selo, Boyolali. Desa binaan dengan potensi unggulan wisata alam Merapi Garden ini terbukti berhasil meningkatkan penghasilan masyarakat setempat, dari yang semula hanya mengandalkan sektor pertanian.
“Saya cukup senang dengan perkembangan wisata Samiran ini. Dalam tiga tahun bisa menjadi objek wisata yang menarik. Bahkan, konsep pengembangan ke depan juga sudah disiapkan oleh pengelola, tidak hanya yang sekarang ini berjalan,” kata Soegino, di sela kunjungannya bersama rombongan di Merapi Garden, Samiran, Sabtu (12/6/2021) pagi.
Letjen (purn) Soegiono juga mengatakan, dari sektor ekonomi, objek wisata tersebut juga mampu mendatangkan pemasukan Rp150 juta per bulan. Jumlah pendapatan ini belum termasuk dari sektor penyewaan homestay, yang jumlahnya lebih dari 10 unit.
“Saya kira itu bukan jumlah yang kecil untuk desa semacam ini. Apalagi, jika dibandingkan dengan dulu yang hanya mengandalkan pertanian,” katanya.
Desa Samiran merupakan desa binaan Yayasan Damandiri dalam program Desa Cerdas Mandiri Lestari. Yayasan yang didirikan oleh HM Soeharto ini memberikan dana pemberdayaan melalui koperasi. Dengan dana tersebut, desa Samiran yang semula hanya mengandalkan pertanian, kini juga mampu menambah penghasilan dari sektor pariwisata.