Budidaya Nangka dengan Teknik Generatif dan Vegetatif

Editor: Makmun Hidayat

LAMPUNG — Buah nangka jadi salah satu komoditas pertanian yang kerap dibudidayakan petani di Lampung Selatan. Teknik budidaya generatif memakai biji dan vegetatif memakai teknik cangkok kerap dilakukan petani.

Gunawan, petani di Desa Ruang Tengah, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan menyebut menanam puluhan pohon nangka. Sebagian pohon nangka dibudidayakan secara generatif.

Kunci mendapatkan bibit unggul sebut Gunawan dilakukan dengan biji dari varietas unggul. Ia memilih indukan yang sehat, kokoh, percabangan banyak dan buah besar. Ia memilih buah ukuran besar hingga matang dengan teknik pembungkusan atau brongsong agar matang alami di pohon. Selanjutnya biji dipilih ukuran besar untuk dikeringkan lalu disemai memakai polybag. Setelah usia enam bulan, bibit bisa dipindah ke kebun.

Teknik kedua yang dilakukan oleh Gunawan dengan cangkok. Batang tanaman varietas unggul dicangkok hingga berakar. Pembibitan cara vegetatif ini sebutnya lebih mudah sebab sifat asli bibit akan sama dengan induknya. Persilangan bibit juga bisa dilakukan dengan tekhnik susuan. Teknik susuan dilakukan memakai bibit dari biji pada polybag lalu ditempelkan pada indukan varietas unggul.

“Saya mengombinasikan antara bibit nangka mini, nangka kunir dan nangka cempedak untuk bisa menghasilkan buah yang digunakan sebagai nangka khusus sayur dan nangka khusus buah meja agar bisa mendapat panen yang melimpah,” terang Gunawan saat ditemui Cendana News, Senin (21/6/2021).

Salah satu varietas nangka yang digunakan untuk sayur sebutnya memiliki ciri buah lonjong dan panjang. Jenis nangka sayur yang dibudidayakan pada kebun sengaja ditanam pada tepi lahan. Sistem penanaman berjarak memudahkannya dalam pemerliharaan dan pemanenan. Sementara jenis nangka khusus buah jenis cempedak, nangka kunir ditanam pada bagian tengah kebun.

Lihat juga...