63 Persen Guru di Flotim Bukan ASN
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LARANTUKA — Dari 1.999 guru dari jenjang TK hingga SMA atau sederajat, berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, sebanyak 63,53 persen guru berstatus bukan Aparatur Sipil Negara.
“Sebanyak 1.270 orang guru menyandang status guru honor komite maupun honor daerah atau bukan menyandang status guru ASN.,” sebut Ketua PGRI Kabupaten Flores Timur, NTT, Maksimus Masan Kian saat dihubungi, Kamis (24/6/2021).
Sementara itu, kata dia, jumlah guru berstatus ASN sebanyak 729 orang atau hanya sebesar 36,47 persen dari total guru di Kabupaten Flores Timur.
“Masih banyak guru yang menyandang status honor komite atau honor sekolah dengan gaji yang sangat minim. Ada guru yang masih digaji Rp250 ribu hingga Rp300 ribu sebulan,” ujarnya.
Maksi merincikan, guru TK sebanyak 331 orang dengan gaji terendah Rp200 ribu per bulan dimana yang sudah berstatus ASN sebanyak 80 orang dan 251 berstatus honor sekolah atau komite dan honor daerah.
Ditambahkan, guru PAUD sebanyak 65 orang dan hanya 2 orang guru saja yang berstatus ASN, sementara sisanya 63 orang lainnya hanya guru honor sekolah dan honor daerah.
“Sementara guru SD atau MI sebanyak 1.091 orang. Dari jumlah tersebut hanya 431 orang berstatus ASN dan sisanya 650 orang bukan ASN,” ucapnya.
Guru SMP/MTs di Flores Timur berjumlah 312 orang dimana yang sudah bestatus ASN sebanyak 123 orang sementara sisanya 189 orang masih guru honor sekolah dan honor daerah.
Total guru SMA/SMK/MA sebanyak 200 orang dimana 93 orang sudah berstatus ASN sementara yang belum berjumlah 107 orang.
“Kami sudah menyurati Presiden RI, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri PAN RB dan DPR RI melalui PGRI Pusat. Kami meminta tambahan kuota penerimaan guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2021,” ucapnya.