Terapkan CHSE, Bukit Pematang Sunrise Masih Sepi Pengunjung
Editor: Makmun Hidayat
Ardi Yanto bilang destinasi wisata alam bisa jadi alternatif untuk menikmati suasana alam. Tawaran wisatawan yang akan menikmati suasana di Bukit Pematang Sunrise sebutnya sangat beragam. Suasana alam melihat perkebunan, hamparan tambak, vegetasi mangrove, laut dan pulau di Selat Sunda bisa dilihat dari Bukit Pematang Sunrise. Fasilitas camping ground, homestay juga telah disiapkan.
Strategi mendongkrak kunjungan wisata ke Bukit Pematang Sunrise sebut Ardi Yanto telah dilakukan. Memanfaatkan sarana media sosial Facebook, Instagram promosi gencar dilakukan. Namun lokasi wisata alam yang masih alami, belum memiliki akses jalan permanen berimbas pengunjung sepi. Faktor kebutuhan masyarakat jelang lebaran untuk prioritas lain jadi faktor penurunan kunjungan.
“Kebutuhan akan wisata merupakan pelengkap tersier sementara saat Ramadan jelang lebaran ada kebutuhan lain yang mendesak,” terang Ardi Yanto.
Ardi Yanto bilang ia memastikan belum menutup operasional objek wisata Pematang Sunrise. Sebab lokasi objek wisata berada jauh dari keramaian dan tidak berpotensi menimbulkan kerumunan. Meski sepi pengunjung ia menyebut wisatawan minat khusus masih datang. Wisata minat khusus diantaranya penyuka fotografi, berkemah dan keperluan untuk sesi pemotretan jelang pernikahan (prewedding).
Meski menerapkan protokol CHSE, destinasi wisata alam pantai juga masih terlihat lengang. Pantai Batu Putih salah satunya, destinasi bahari di pesisir Timur Lampung Selatan yang kerap ramai dikunjungi wisatawan terlihat sepi. Indah, salah satu pemilik usaha penjualan makanan dan minuman ringan menyebut selama ramadan kunjungan wisatawan sepi.