Petani Boyolali Diminta Waspadai Serangan Hama Tanaman Padi

BOYOLALI  – Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali di Jawa Tengah meminta para petani di daerah itu, menjelang peralihan musim hujan menuju kemarau atau musim Pancaroba lebih waspada terhadap serangan hama tanaman padi.

Beberapa komoditas tanaman pangan terutama tanaman padi mulai diserang berbagai hama penyakit memasuki musim peralihan dari musim hujan ke kemarau, kata Kepala Dispertan Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto, di Boyolali, Jumat.

“Kami mencatat ada tiga hama penyakit mulai penyerang tanaman padi di sejumlah wilayah di Boyolali, yakni hama tikus, penggerek dan penyakit blas,” kata Bambang Jiyanto.

Jiyanto menjelaskan, hama penggerek batang sudah menyerang area tanaman padi seluas 12 hektare, hama penyakit blas menyerang 56 hektare. Bahkan, hama tikus mulai menyerang lahan tanaman padi di Boyolali seluas 342 hektare, tetapi 115 hektare di antaranya, sudah mampu dikendalikan.

“Selain tanaman padi, hama tikus juga menyerang lahan tanaman jagung seluas 25 hektare dan tanaman kedelai 45 hektare,” kata Jiyanto.

Kendati demikian, Dispertan Kabupaten Boyolali melakukan mengambil langkah cepat antara lain dengan mengendalikan hama terpadu dan upaya-upaya model alami yakni dengan pembangunan rumah burung hantu (Rubuha) yang memakan hama tikus.

“Jika banyak dipasang rumah-rumah burung hantu di lahan pertanian nanti secara otomatis akan menjadi tempat tinggal bagi burung hantu itu, dan akan ikut memakan hama tikus,” kata Jiyanto.

Selain itu, Dispertan juga telah menyediakan pestisida untuk penggerak pengendalian secara terpadu dan meminta bantuan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk dua paket rubuha di Desa Repaking, Kecamatan Wonosamodro dan 10 paket rubuha untuk Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo Boyolali.

Lihat juga...