Jaringan Ormas-LSM di Indonesia Desak PBB Beri Sanksi Israel

Jika dilihat ke belakang, konflik Israel dan Palestina sebenarnya sudah lama terjadi. Namun, lanjut dia, makin memanas sejak adanya pengusiran warga Palestina yang bermukim di Sheikh Jarrah, kemudian berlanjut dengan serangan terhadap Jalur Gaza pada hari Jumat (7/5).

Dalam rilis IHA, dia menyebutkan jumlah korban yang tewas di Jalur Gaza sampai saat ini mencapai 192 jiwa, termasuk 58 di antaranya adalah anak-anak. Selain itu, 10 orang penduduk Palestina juga tewas pada kekerasan yang terjadi di Tepi Barat.

“Mewakili organisasi kemanusiaan dan tokoh penggerak aksi kemanusiaan lintas iman, kami mengutuk keras tindakan Israel,” kata Heru Susetyo.

Sebagai organisasi kemanusiaan, kata Ketua Komite Indonesian Humanitarian Alliance Muhammad Ali Yusuf, pihaknya akan terus berupaya membantu warga sipil yang terdampak melalui berbagai bantuan kemanusiaan.

“Kami mendorong seluruh otoritas terkait, baik PBB, Israel, Palestina, maupun negara di sekitar Palestina untuk membuka dan menjamin akses serta keamanan para pekerja kemanusiaan, pekerja medis, dan pekerja media dalam menjalankan tugas kemanusiaan,” kata Muhammad Ali Yusuf.

Pada kesempatan yang sama, Jonathan Victor Rembeth selaku anggota Komisi PRB PGI dan aktivis kemanusiaan Kristen Protestan menambahkan bahwa IHA dan tokoh penggerak aksi kemanusiaan lintas agama mendorong pemerintah Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB untuk menjalankan upaya-upaya diplomatik sekaligus sebagai juru damai dengan melibatkan partisipasi organisasi multilateral, seperti ASEAN, OKI, dan Gerakan Non-Blok sehingga konflik dapat segera berakhir.

Dalam pernyataan sikap itu, mereka juga meminta kepada otoritas Israel, Palestina, Yordania, dan Mesir untuk membuka dan menjamin akses serta keamanan bagi pegiat dan organisasi kemanusiaan dalam memberikan bantuan kemanusiaan, pekerja medis dalam menjalankan tugas kesehatan, dan pekerja media dalam menjalankan tugas jurnalisme.

Lihat juga...