Dampak Siklon Tropis Seroja, Produksi Sorgum di NTT Turun Drastis
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LARANTUKA – Dampak siklon tropis Seroja yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) dan menyebabkan curah hujan tinggi serta angin kencang mengakibatkan banyak tanaman pertanian mengalami kerusakan serta gagal panen.
“Banyak tanaman sorgum yang ditanam bulan Desember 2020 mengalami gagal panen,” kata Maria Loretha pembudidaya dan petani sorgum Desa Kawalelo, Kecamatan Demon Pagong, Kabupaten Flores Timur, NTT saat dihubungi, Senin (3/5/2021).

Maria sebutkan, dampak bencana mengakibatkan hampir sebagian besar tanaman sorgum di kebun petani di Kabupaten Lembata meliputi Kecamatan Ile Ape, Kedang dan lainnya mengalami penurunan produksi.
Selain itu sebutnya, kebun sorgum di Kabupaten Flores Timur seperti beberapa kecamatan di wilayah Pulau Adonara dan Flores Daratan terkena dampak penurunan produksi sorgum, terkecuali di Pulau Solor.
“Kasihan para petani sebab sekitar 70 persen mengalami gagal panen. Tanaman sorgum banyak yang berwarna hitam dan mengalami kerusakan akibat dampak siklon tropis,” sebutnya.
Maria menyebutkan, sentra produksi sorgum di Dusun Likotuden, Desa Kawalelo saja hampir semua kebun sorgum milik petani terkena dampak dan hanya 5 petani saja yang tidak terkena dampak.
Ia katakan, 5 petani tersebut mengikuti anjuran yang disampaikannya agar jangan menanam sorgum terlebih dahulu saat hujan di bulan Desember 2020, meskipun sudah memasuki musim tanam karena ada imbauan mengenai siklon tropis dari BMKG.