Arisan Daging Tradisi Kebersamaan Warga Bakauheni Penuhi Lauk Lebaran
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Tradisi kebersamaan, gotong royong dalam mempersiapkan hari istimewa masih tetap lestari di Lampung Selatan. Seperti tradisi arisan daging yang hingga kini tetap dijalani warga Desa Kelawi, Kecamatan Bakauheni jelang lebaran.
Dadang, warga setempat menyebut arisan daging jadi cara untuk memenuhi lauk istimewa kala lebaran Idul Fitri. Jenis hewan bahan daging berupa sapi, kerbau dan kambing. Berbeda dengan kala lebaran Idul Adha, kebutuhan daging kala Idul Fitri kerap harus dibeli.
Dadang bilang tahun ini kelompok arisan daging diikuti sebanyak 60 hingga 70 orang. Sesuai kesepakatan hewan kerbau dipilih untuk disembelih. Setiap anggota arisan sesuai estimasi harga satu ekor kerbau menyetor Rp300.000. Uang arisan disetor bertahap selama bulan Ramadan.
“Setoran uang arisan bisa diangsur selama setahun atau sepanjang Ramadan dengan kesepakatan jenis hewan yang akan disembelih, bervariasi setiap tahun menyesuaikan kemampuan anggota kelompok sehingga satu kampung bisa mendapat daging,” terang Dadang saat ditemui Cendana News, Rabu (12/5/2021).
Sepekan sebelum lebaran hewan kerbau sudah disiapkan. Sehari sebelum lebaran pada lokasi yang ditentukan telah dibentuk panitia penyembelihan. Persis seperti saat hari raya Idul Adha, pembagian tugas dilakukan untuk penyembelihan hingga pemotongan daging. Semua anggota arisan akan membantu proses pembagian daging kerbau.
Proses pembagian daging kerbau sebut Dadang memperhitungkan hasil penimbangan. Setelah ditimbang bagian daging akan dibagi sesuai dengan jumlah peserta arisan. Pembagian secara adil akan menghasilkan sekitar 2 kilogram daging. Sisanya bagian tulang, jeroan, kulit akan dibagi rata sehingga total peserta arisan mendapat sekitar 3 kilogram daging, tulang, jeroan, kulit.