Teknologi Irigasi Tetes Bisa Dikembangkan Jadi Bisnis ‘Start Up’

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Tim Telkom menyimpulkan bahwa ini masih masuk dalam tahap riset, rata-rata butuh waktu selama 2 tahun baru bisa masuk ke inkubasi. Nantinya diharapkan ada investor yang tertarik untuk bergabung,” ungkapnya.

Petani milenial di Kabupaten Sikka, pengembang sistem irigasi tetes smart farming menggunakan aplikasi android dalam mengontrol pertanian, Yance Maring mengaku, telah membuat perusahaan dan mendaftarkan merek produknya.

Yance katakan, pihaknya menawarkan jasa pemasangan jaringan sistem irigasi tetes dengan menggunakan peralatan dan teknologi yang dirakit sendiri menggunakan bahan baku yang diimpor dari luar negeri.

“Hampir semua bahan baku diimpor dari luar negeri dan setelah dirakit lalu disambungkan ke teknologi menggunakan aplikasi android. Saya sudah menggunakan merek produk sendiri Agro Mar dan sudah didaftarkan guna mendapatkan hak paten di Kemenkumham,” ungkapnya.

Yance mengakui, sudah ada beberapa petani yang meminta untuk dilakukan instalasi jaringan irigasi tetes smart farming pada lahan seluas 131 hektare.

“Saat ini sudah ada petani dari beberapa wilayah di NTT maupun di Papua, Jawa, Sumatera dan Sulawesi yang meminta untuk dilakukan instalasi jaringan irigasi tetes di daerahnya,” ungkapnya.

Lihat juga...