Teknologi Irigasi Tetes Bisa Dikembangkan Jadi Bisnis ‘Start Up’
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Teknologi pertanian sistem irigasi tetes yang dikembangkan oleh petani milenial di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) diharapkan dikembangkan menjadi bisnis start up.
“Teknologi irigasi tetes yang dikembangkan dengan sistem smart farming oleh Yance Maring ini akan kita dorong untuk menjadi bisnis start up,” kata Staf Ahli Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) Hubungan Antar Lembaga, Samsul Widodo, saat ditemui di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Selasa (27/4/2021).

Samsul menjelaskan, teknologi yang dikembangkan sudah bagus sehingga pihaknya mengajak serta Telkom, Bakti dan Komunitas Desa Ekspor agar teknologi yang dikembangkan bisa dijual.
Dirinya menjelaskan, pihak Kemendesa PDTT siap melakukan pendampingan dan mengeksplorasi agar dari sisi bisnis bisa dikembangkan oleh para petani.
“Dari pihak Telkom diharapkan dapat memberikan bantuan dengan cara menginkubasi dan membina secara terus menerus agar bisa menjadi inkubator,” ucapnya.
Samsul katakan, di Telkom ada yang namanya Indigo dan ini adalah inkubator untuk para start up teknologi irigasi tetes pun dikembangkan menjadi bisnis start up.
Ia menekankan agar bisnis model terkait teknologi irigasi tetes yang dikembangkan Yance Maring bisa diperbaiki agar bisa lebih berkembang ke depan.