Sekolah di Sikka Diminta Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
MAUMERE – Sekolah baik dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP, SMA atau sederajat dan perguruan tinggi di Kabupaten Sikka serta wilayah lainnya di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) diminta mengevaluasi pembelajaran tatap muka.
“Melihat penyeberan Covid-19 di Kabupaten Sikka yang terus meningkat terutama terjadinya klaster di sekolah maka pembelajaran tatap muka perlu dievaluasi,” pinta dokter spesialis penyakit dalam RS TC Hillers Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, dr. Asep Purnama, SpPd saat ditemui di RS TC Hillers, Kamis (29/4/2021).

Asep menyebutkan, banyak guru dan pegawai di sekolah-sekolah yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sikka, belum mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Selain itu sebutnya, angka penyebaran Covid-19 transmisi lokal di sekolah–sekolah mengalami peningkatan drastis setelah angka positif Covid-19 di 2 sekolah di Kota Maumere juga meningkat.
“Sekolah tatap muka bila tetap terlaksana maka sekolah perlu menyiapkan blended learning atau metode pembelajaran yang merupakan perpaduan antara pembelajaran tatap muka dan pembelajaran secara daring,” ungkapnya.
Asep menyarankan agar sekolah memberikan kebebasan memilih kepada anak dan orang tua untuk memilih metode pembelajaran secara luring ataukah daring.
Ia tegaskan, siswa yang memilih pembelajaran secara luring atupun daring harus memiliki hak dan perlakuan yang sama seperti yang diimbau Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).