Ramadan, Pendapatan Jasa Sol Sepatu di Jember Meningkat

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Selama menjalani profesi sebagai jasa penjahit sepatu dan sandal, menurutnya, waktu yang dijalaninya  sudah sekitar 10 tahun. Sedangkan untuk tarif jasa yang didapatkan, yakni kisaran 15 ribu sampai 20 ribu rupiah.

“Tarif itu sesuai dengan tingkat kesulitan yang harus saya kerjakan. Seperti sepatu olahraga dan sandal, karena pengerjaannya mudah, saya pasang tarif 15 ribu. Sedangkan untuk sepatu fantovel dan sepatu gunung, tarif yang saya dapatkan 20 ribu per pasang,” ungkapnya.

Dirinya memang sengaja tak pernah menaikkan harga tarif. Tansil mengatakan, tarif yang ia peroleh sudah cukup menguntungkan untuk dirinya.

Terpisah, Joko warga Kelurahan Kaca Piring, Kecamatan Gebang, Jember, mengatakan, selama 4 tahun dirinya menjalani profesi tukang jahit sepatu dan sandal yang rusak. Hal itu ternyata jauh lebih menguntungkan dari sebelumnya ketika harus bekerja ke luar kota.

Joko, saat ditemui Cendana News sedang memperbaiki sepatu di wilayah Jalan Jawa VII, Kelurahan Tegal Boto, Kecamatan Sumbersari, Jember, Jawa Timur, Selasa (27/4/2021).- Foto: Iwan Feri Yanto

“Sejak membuka usaha jasa ini, pendapatan yang diperoleh setiap hari selalu ada dan menguntungkan. Hanya saja, saat baru pertama kali menjalani usaha ini, selama dua hari pertama tidak ada pesanan jahitan sama sekali. Waktu itu hari Jumat baru mulai ada pelanggan sampai sekarang,” ungkapnya.

Selama bulan Ramadan, Joko mengatakan, pesanan yang harus dikerjakan memang mengalami peningkatan, dibandingkan hari sebelum bulan Ramadan.

“Pelanggan yang datang ke sini bukan hanya minta dijahitkan sandal atau sepatu yang sudah lama dipakai dan rusak. Seringkali juga, ada sandal yang baru saja dibeli dari toko, oleh pelanggan minta untuk dijahit supaya kuat,” ucapnya.

Lihat juga...