Minim Persaingan, Warga Kepanjen Tekuni Ternak Kalkun

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

Selain itu menurutnya, pemberian pakan sayur-sayuran dapat merangsang kalkun untuk memproduksi telur semakin banyak. Satu ekor kalkun umumnya sekali bertelur bisa menghasilkan 25 butir.

Jika dierami sendiri oleh betinanya, kira-kira 70-80 persen telurnya bisa menetas dan hidup. Tapi kalau ditaruh di mesin penetas, karena kehangatannya stabil bisa 100 persen semua telur menetas.

“Untuk kalkun biasanya waktu musim hujan agak menurun produksi telurnya, tapi begitu kemarau produksi telur langsung meningkat,” tuturnya.

Namun demikian Rifa’i berpesan kepada para peternak jangan sampai memberikan pakan sawi putih kepada kalkun karena akan membuat produksi telur terhenti.

“Sawi putih itu entah ada kandungan apanya, cuma begitu dikasih sawi putih produksi telur langsung berhenti. Itu sudah pernah saya coba, awalnya produksi telur lancar tapi begitu dikasih sawi putih langsung berhenti produksinya,” ungkap Rifa’i.

Terkait penyakit yang kerap menyerang kalkun sambung Rifa’i di antaranya penyakit pilek dan berak kapur.

Untuk penyakit pilek menurutnya bisa diobati dengan obat-obatan yang dijual di pasaran sehingga lebih mudah penanganannya. Tapi jika terserang penyakit berak kapur harus segera dipisahkan agar tidak menyebar ke kalkun lainnya.

“Penyebab berak kapur bisa dari faktor cuaca atau bisa juga dari pakan. Kalau sudah terjangkit penyakit ini kemungkinan besar kalkun akan mati jika tidak segera ditangani,” sebutnya.

Lebih lanjut disampaikan Rifa’i, meskipun sebagian besar masyarakat belum familiar atau terbiasa dengan daging kalkun, namun ternyata tidak sedikit pula yang menyukai daging kalkun karena teksturnya yang berbeda dengan daging unggas kebanyakan.

Lihat juga...