Lestarikan Populasi Binatang, Brigif Raider 17 Tangkarkan Rusa Tutul
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Jika sakit pun, menurutnya, rusa tutul ini biasanya hanya terserang diare karena pengaruh cuaca. “Kalau mencret atau diare cukup diberi vitamin saja, dan rusa itu kembali sehat. Jadi penangkaran rusa ini sangat mudah,” ungkap pria kelahiran Majalengka 52 tahun ini.
Yang membedakan menurutnya, hanya kandang yang harus dibuat mirip seperti habitatnya, yakni berukuran cukup luas dan ada semacam kubangan.
“Untuk kandang rusa dibuat terbuka dan luas, tidak tertutup seperti kandang kambing. Jadi rusa-rusa ini bebas berinteraksi di alam bebas taman ini,” paparnya.
Lebih lanjut dijelaskan, rusa jantan setiap tahunnya akan melepaskan atau menanggalkan tanduknya. Setelah terlepas, tanduk tersebut akan kembali tumbuh memanjang seiring berjalannya waktu.
Penangkaran rusa-rusa ini akan terus dikembangbiakkan sebagai perlindungan ekosistem bagi hewan endemik India dan Srilangka ini.
Jahuri berharap konservasi ini dapat menyasar pelestarian dan keanekaramanan hayati agar keseimbangan ekosistem rusa bintik putih tetap terjaga.
“Rusa ini merupakan satwa yang sampai saat ini memiliki status konservasi satwa yang dilindungi,” tandasnya.
Dalam perkembangan, kata Jahuri, pihaknya telah memberikan tiga ekor rusa kepada Brigif 1 Jaya Sakti di daerah Kalisari, Jakarta Timur untuk dikembangbiakkan kembali.
“Tiga ekor rusa kita kasih ke Brigif 1, dikembangbiangkkan di area kolam renang Brigif, dan jumlahnya sudah bertambah. Jadi kelestarian rusa ini tetap terjaga dengan baik,” imbuhnya.
Dikatakan Jahuri, sejauh ini keberadaan rusa-rusa di taman Brigif Para Raider 17 Kujang 1 cukup menarik warga yakni sebagai sarana edukasi wisata.