KKP Siapkan Tiga Program Terobosan Perikanan Berkelanjutan
Editor: Koko Triarko
BANDUNG – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, mengingatkan seluruh jajarannya untuk membawa semangat KKP Rebound agar sektor kelautan dan perikanan bisa berkontribusi lebih besar bagi perekonomian nasional, tanpa mengabaikan keberlanjutan lingkungan.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) KKP 2021 di Bandung, Senin (5/4/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Trenggono juga menyampaikan tiga program KKP 2021 hingga 2024, sebagai terobosan dalam pelaksanaan program pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan untuk kesejahteraan.
“Tiga program yang menjadi prioritas kita hingga 2024 adalah peningkatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan tangkap, untuk peningkatan kesejahteraan nelayan, lalu pengembangan perikanan budi daya untuk peningkatan ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan, serta pembangunan kampung-kampung perikanan budi daya tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal,” jelas Trenggono.
Berdasarkan data produksi perikanan tangkap laut 2019 sebesar 6,98 juta ton, maka masih terbuka peluang pemanfaatan sebesar 3,05 juta ton dengan tetap memperhatikan aspek keberlanjutan sumber daya ikan.
Dikatakan, peningkatan tata kelola perikanan tangkap akan dibarengi perbaikan tata cara pemungutan PNPB yang semula dilakukan dengan cara praproduksi menjadi pascaproduksi. Diharapkan dengan skema baru itu, sektor perikanan tangkap kita ditargetkan akan mampu memberikan kontribusi PNBP kepada negara yang diperkirakan Rp12 triliun pada 2024.
Begitu pun kontribusi PNBP itu pada akhirnya disiapkan untuk dimanfaatkan kembali, demi mewujudkan peningkatan kesejahteraan dan perlindungan nelayan.