Kampung Rambutan Jaktim Giatkan Produksi Pupuk Kompos
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
JAKARTA — Kelurahan Kampung Rambutan, Jakarta Timur terus mengencarkan pengolahan sampah organik yang dijadikan kompos. Bahkan dalam sebulan mampu menghasilkan 120 kilogram pupuk.

Pengolahan pupuk kompos dilakukan di area belakang kantor Kelurahan. Di area tersebut terdapat dua bak beton tempat pembuatan dan juga mesin pencacah sampahnya.
Sekretaris Kelurahan Kampung Rambutan, Dalijo mengatakan, limbah sampah, baik organik dan non organik dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan bernilai ekonomi.
“Sampah-sampah organik yang dapat melebur dengan tanah, seperti dedaunan atau dari bekas tumbuhan diolah menjadi kompos,” ujar Dalijo kepada Cendana News ditemui di kantor Kelurahan Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Rabu (28/4/2021).
Dikatakan, pengolahan pupuk kompos dilakukan oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). “Prosesnya, dedaunan dicacah dulu dengan mesin, lalu dicampur pupuk kandang. Masukkan dalam bak, tunggu hingga membusuk. Daun ini mudah terurai hingga jadi pupuk kompos,” ungkapnya.
Hasil produksi pupuknya, sebagian digunakan untuk menyuburkan ragam tanaman yang ada di area kelurahan. Sebagian lagi dijual kepada karyawan kelurahan atau warga yang membutuhkan.
Harga satu kantong plastik dengan isian 4 kilogram yaitu Rp10.000. Dimana hasil penjualannya digunakan untuk operasional PPSU.
“Yang pasti, pengolahan pupuk kompos ini untuk mengurangi volume sampah, tidak menumpuk. Kalau diolah kan bermanfaat dan ada nilai ekonominya,” ujarnya.