Gubes FKUI: Virus Corona Mutasi Baru E484K Lebih Menular
“Kita sudah sama ketahui varian B117 memang sudah terbukti jauh lebih mudah menular, sehingga kalau bergabung dengan mutasi E484K maka tentu akan menimbulkan masalah cukup besar bagi penularan COVID-19 di masyarakat,” tutur dia.
Selain itu, sambung dia, mutasi E484K ini juga tampaknya akan memperpendek masa kerja antibodi netralisasi di dalam tubuh. Dengan kata lain, orang akan jadi lebih mudah terinfeksi ulang sesudah dia sembuh dari sakit COVID-19.
Lebih lanjut, karena pengaruhnya terhadap antibodi maka mungkin akan ada dampaknya pada efikasi vaksin. Tjandra dan pakar kesehatan lain masih akan menunggu hasil penelitian selanjutnya tentang bagaimana dampak terhadap efikasi vaksin.
“Perlu diketahui bahwa kalau memang nanti mutasi E484K dan atau mutasi atau varian baru lainnya memang akan membuat vaksin menjadi tidak efektif maka pada pakar dan produsen vaksin akan dapat memodifikasi vaksin yang ada sehingga akan tetap efektif dalam pengendalian COVID-19,” tutur Tjandra.
Lalu bagaimana dengan pencegahannya? Tjandra merekomendasikan orang-orang tetap menerapkan protokol kesehatan, sembari petugas kesehatan melakukan penelusuran kontak intensif pada keadaan khusus, kemudian otoritas berwenang mengawasi kedatangan orang dari luar negeri dan meningkatkan jumlah pemeriksaan whole genome sequencing atau pengurutan keseluruhan genom untuk menentukan urutan DNA lengkap. (Ant)