Dari Serasah di KPH Tahura SSH Minas Riau Tercipta 2 Ton Kompos
PEKANBARU – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau, mampu memroduksi dua ton lebih kompos , dari sampah organik yang bersumber dari serasah di wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) MT, kawasan konservasi Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim (SSH) Minas.
“Sampah organik itu diolah menjadi kompos, yang bermanfaat secara ekonomi dan lingkungan. Pembuatan kompos ini potensial dikembangkan, apalagi sumber bahan bakunya, yakni serasah melimpah,” kata Kepala DLHK Riau, Mamun Murod, di Pekanbaru.
Aktivitas memroduksi kompos tersebut diyakini mampu memberikan manfaat dan nilai tambah, dari sisi ekonomi dan dari sisi lingkungan, juga membantu menjaga lingkungan menjadi lebih baik. Produksi 2 ton kompos, adalah hasil panen perdana. Ditargetkan, produktifitas kompos bisa meningkat lagi, sehingga bisa menjadi sumber pengadaan pupuk untuk memenuhi kebutuhan pupuk masyarakat.
“Melalui kegiatan pengolahan kompos ini diharapkan ke depan dapat menambah wawasan bagi masyarakat sekitar Tahura, khususnya bagaimana memanfaatkan limbah organik yang bernilai ekonomi sekaligus menjadi sumber pupuk bagi masyarakat,” katanya.
Untuk tahap awal, sampah organik berupa serasah yang dikelola oleh Koperasi Tahura Sejahtera, untuk selanjutnya pengelolaannya direncanakan bekerja sama dengan masyarakat setempat. Serasah adalah sampah-sampah organik, yang berupa tumpukan dedaunan kering, rerantingan, dan berbagai sisa vegetasi lainnya di atas lantai hutan atau kebun yang sudah mengering dan berubah dari warna aslinya. ”Pengelolaan serasah menjadi kompos, merupakan bagian dari upaya mendukung kebijakan Gubernur Riau dalam mewujudkan gerakan Riau Hijau,”ujar Mamun Murod. (Ant)