Begini Penerapan Prokes pada Uji Coba PTM di Semarang
Editor: Makmun Hidayat
SEMARANG — Penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, menjadi kewajiban seluruh peserta dalam uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Kota Semarang. Tidak hanya siswa dan guru, para orangtua yang mengantar anak mereka pun diharuskan menerapkan protokol kesehatan.
“Sesuai dengan aturan, setiap siswa dan guru harus menerapkan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, dilakukan cek suhu tubuh sebelum masuk ke lingkungan sekolah, lalu diminta cuci tangan, hingga menjaga jarak selama di dalam maupun di luar kelas,” papar Kepala Sekolah SMPN 5 Semarang, Teguh Waluyo MPd saat ditemui di sekolah tersebut, Jumat (9/4/2021).

Diterangkan, demi menjaga jarak dan tidak menimbulkan kerumunan, para siswa juga diharuskan diantar oleh para orangtua dan tidak boleh menaiki kendaraan umum, seperti bus atau angkutan kota.
“Tujuannya untuk menjaga agar tidak berkerumun. Mereka yang tidak bisa diantar orang tua, bisa menggunakan transportasi yang tidak massal, misalnya naik ojek online atau taksi. Para orang tua yang ikut mengantar, jika sampai gerbang sekolah juga kita cek suhu badannya,” tambahnya.
Sementara, di dalam kelas, para siswa diharuskan duduk berdasarkan urutan nomor absen, sehingga tidak boleh pindah-pindah tempat duduk. Tidak hanya itu, di setiap meja, juga diberi penyekat, menjaga dari percikan.
“Uniknya kalau di SMPN 5 Semarang, bentuk mejanya tidak kotak, namun trapesium. Jadi lebih luas dan nyaman digunakan. Tentu saja tetap diberi penyekat transparan. Selain itu, antar tempat duduk juga tetap diberikan jarak, dengan kapasitas maksimal per kelas 16 orang atau 50 persen,” tegas Teguh.