Ada Ternak Tak Produktif, Peternak DCML Argomulyo Memilih Penggemukan Sapi Jantan
Editor: Mahadeva
“Meski begitu. Jika memang masih ada sapi yang tetap belum bisa bunting, maka ada kemungkinan untuk kita tukarkan dengan sapi lain. Baik itu dengan indukan sapi betina yang produktif ataupun sapi jantan untuk kemudian fokus pada pembesaran,” tambahnya.
Salah seorang peternak, Siswoyo, mengaku lebih cenderung memilih untuk menukarkan sapi miliknya dengan sapi jantan. Pasalnya ia menilai budi daya pembesaran sapi jantan lebih menguntungkan, jika dibandingkan pembudidayaan indukan sapi betina. Baik itu dari sisi waktu yang lebih cepat, ataupun keuntungan yang lebih besar.
“Karena sapi saya ini belum bisa produktif, kemungkinan nanti akan saya tukarkan dengan sapi jantan untuk pembesaran atau penggemukan. Karena selain harga jual sapi jantan lebih tinggi, pasar sapi jantan juga lebih luas, mengingat setiap tahunnya selalu dibutuhkan untuk keperluan hari raya Qurban. Waktu budi daya juga lebih cepat, hanya enam bulan sudah bisa panen,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Kelompok ternak Ngudi Rejeki di 2017 mendapatkan bantuan 15 indukan sapi dari Yayasan Damandiri. Bantuan diberikan melalui Koperasi Sahabat Damandiri Sejahtera Argomulyo, dalam bentuk pinjaman modal usaha. Sapi-sapi tersebut kemudian dipelihara dan dibudidayakan oleh para peternak di kandang kelompok dusun Kaliberot. Kegiatannya sebagai bagian pemberdayaan melalui program Desa Cerdas Mandiri Lestari.
Usaha demplot ternak sapi diharapkan mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan warga khususnya para peternak. Para peternak bisa mendapatkan keuntungan dari hasil menjual anakan, dengan sistem bagi hasil bersama koperasi.