Guru Besar IPB: Wujudkan Kedaulatan Pangan melalui Sagu

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

JAKARTA – Keberadaan sagu sebagai sumber bahan karbohidrat di Indonesia, seharusnya bisa dipenuhi. Jika setiap pihak yang berkepentingan mampu untuk duduk bersama dan mempersiapkan pengembangan sagu secara menyeluruh.

Guru Besar Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Hasyim Bintoro menyebutkan, untuk mewujudkan kedaulatan pangan yang berbasis pada sagu, dibutuhkan kerja lintas institusi, lembaga dan kementerian.

Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. H. Muhammad Hasyim Bintoro, saat menjelaskan kelompok penentu keberhasilan pengembangan sagu di Indonesia dalam diskusi online sagu, Senin (15/3/2021) – Foto: Ranny Supusepa

“Permasalahan pengelolaan sagu, adalah masing-masing pihak jalan sendiri. Tidak ada kerjasama dalam mewujudkan budi daya sagu secara menyeluruh. Padahal kalau bisa dilakukan, maka sagu akan menjadi salah satu jalan menuju kedaulatan pangan,” kata Prof. Bintoro dalam diskusi online sagu yang diikuti Cendana News, Senin (15/3/2021).

Ia mencontohkan salah satu kasus penanganan sagu yang terletak dalam hutan lindung.

“Sagu itu umumnya berada di area remote. Yang artinya, infrastruktur berkaitan penting. Ini tanggung jawab siapa? PUPR. Tapi PUPR mana? Pusat atau provinsi atau kabupaten/kota,” paparnya lebih lanjut.

Jika itu sudah ditentukan, maka masalah lain muncul. Bagaimana PUPR bisa membangun infrastruktur dalam kawasan hutan lindung?

“Karena itu, saya selalu menegaskan bahwa dalam pengembangan sagu, ada lima kelompok yang harus terlibat,” ucapnya tegas.

Lihat juga...