Pemerintah Perluas PPKM Mikro hingga Lima Provinsi
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Dalam satu bulan terakhir sejak Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Skala Mikro (PPKM Mikro) diberlakukan di Pulau Jawa dan Bali, indikator Covid-19 pada tingkat nasional berupa persentase kasus aktif, persentase kesembuhan, dan persentase kematian diklaim menunjukkan perkembangan yang membaik.
“Persentase kasus aktif secara konsisten menunjukkan tren penurunan, dari 12,95 persen pada 15 Februari 2021 menjadi 9,12 persen pada 18 Maret 2021, atau turun sebesar 3,83 persen. Begitu pula dengan persentase kematian, secara konsisten indikator ini menunjukkan tren penurunan dari 2,73 persen menjadi 2,71 persen, atau turun sebesar 0,02 persen,” ujar Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, pada Konferensi Pers Perpanjangan PPKM Mikro secara virtual di Jakarta, Jumat (19/3/2021).
Airlangga mengatakan, tren yang membaik serta konsisten juga ditunjukkan oleh indikator persentase kesembuhan. Pada 15 Februari lalu, persentase kesembuhan berada pada 84,32 persen, sementara pada 18 Maret meningkat menjadi 88,16 persen (naik 3,84 persen).
“Melihat perkembangan kasus aktif di 10 provinsi PPKM Mikro, menunjukkan pelaksanaan PPKM Mikro telah berhasil mengerem laju penambahan kasus aktif,” ujar Menko Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga pun menyebut semua provinsi yang melaksanakan PPKM Mikro telah berhasil menurunkan persentase kasus aktif dibandingkan sebelum masa PPKM. Sementara itu, provinsi yang berhasil menurunkan jumlah kasus aktif berikut persentase kasus aktif, antara lain DKI Jakarta, Banten, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Timur.
“Perkembangan tingkat kesembuhan di 10 provinsi PPKM Mikro juga menunjukkan seluruh provinsi telah berhasil meningkatkan persentase angka kesembuhan dibandingkan masa sebelum PPKM,” kata Airlangga.