Pakar Ingatkan Petugas Lakukan Vaksinasi Secara Humanis

BANJARMASIN – Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan Covid-19, Nasrullah, mengingatkan petugas kesehatan dapat melakukan vaksinasi Covid-19 dengan cara humanis.

“Mari kita sukseskan vaksinasi Covid-19 secara humanis. Vaksinator secara penampilan tidak menimbulkan rasa takut, tapi justru membuat perasaan menjadi nyaman,” kata Nasrullah di Banjarmasin, Minggu (7/3/2021).

Nasrullah mengakui, bahwa mengajak orang untuk sehat ternyata tidak mudah. Seperti ketika vaksinasi Covid-19 dilakukan, bisa jadi sebagian warga ada yang melakukan penolakan. Tantangan pemerintah adalah bagaimana masyarakat rela untuk divaksin.

Namun perlu disadari, kata dia, ketika awal pandemi banyak yang tidak percaya, padahal tayangan kematian dan pemakaman tanpa dihadiri keluarga setiap hari ditampilkan di berbagai media, bahkan orang di sekitar ada yang terkena, tapi masih ada yang abai bahaya Covid-19 dengan tidak disiplin protokol kesehatan.

Menurut dia, penolakan vaksinasi sebenarnya bisa dilihat pada beberapa penyebab. Pertama, bukan karena vaksinasi, tapi warga memang takut disuntik, sehingga tanpa divaksin pun, mendengar akan disuntik menjadi ketakutan.

Hal itu sebenarnya faktor pola pikir yang jauh ditanam dalam benak manusia sejak kecil. Dokter dalam wujud orang berkaca mata apalagi, membawa tas tenteng, ada stetoskop melingkar di leher, jadilah ia sebagai sosok yang ditakuti.

“Maka sejak kecil, kalau ada anak yang nakal diucapkan kalimat untuk menakut-nakuti awas ada dokter, nanti kamu disuntik,” beber pakar antropologi masyarakat jebolan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Lihat juga...