Padi Organik Produksi Gapoktan Tawang Jaya Desa Ketawang Kediri Masuki Pasar Ekspor
Ahmad memiliki lahan sekira dua hektare, dan seluas 1,14 hektare ditanami beragam jenis padi, baik merah dan hitam. Selama tumbuh, tanaman organik tidak menggunakan pupuk kimia dan hanya nutrisi. Hal itu dilakukan hingga masa tanam selesai, atau sekira tiga bulan.
Karena produksi yang bagus, produk dari Gapoktan Tawang Jaya mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Bahkan, para petani juga mendapatkan pelatihan membuat pupuk organik dari pemerintah kabupaten. “Pemda sangat mendukung. Pengolahan pupuk organik juga dari pemda. Bibit awal dari pemda, kemudian kami kembangkan sendiri, kan organik tidak beli,” jelasnya.
Untuk penjualan selama ini juga dibantu pemerintah. Beras untuk memenuhi permintaan dari pusat perbelanjaan serta dikirim ke luar kota. “Kalau pemasaran beras putih itu lewat pemkab, ada yang ke Jakarta dan pusat perbelanjaan. Ke Jakarta itu minimal 0,5 bulan sekali dua kuintal, berasnya ada merah, hitam, dan putih jadi campur,” tambahnya.
Camat Purwoasri, Mudatsir menyebut, pihaknya sangat mendukung budi daya padi organik yang dilakukan para petani. Diharapkan petani tetap bersemangat untuk membudidayakan padi organik. (Ant)