Manfaatkan Azolla Microphylla untuk Pupuk Organik, Suburkan Tanah

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Siapkan wadah, misalnya ember berpenutup, masukkan semua bahan yang sudah tercampur ke dalamnya, lalu ditutup rapat. Buka seminggu kemudian, untuk mengeluarkan gas yang terbentuk. Umumnya sudah berbau fermentasi seperti tape. Kemudian tutup kembali, tunggu seminggu lagi, dan pupuk cair azolla microphylla dapat digunakan,” terangnya.

Caranya, saring cairan yang terdapat dalam wadah utama ke wadah lainnya. Dalam penggunaannya, bisa dicampur dengan air perbandingan 1 : 20, atau 1 liter pupuk cair dicampur 20 liter air.

“Ampas yang terbentuk dari proses pembuatan pupuk cair ini, juga dapat digunakan sebagai komposter atau pupuk kompos. Dijemur terlebih dulu, lalu dicampur dengan tanah, jerami, sebagai media tanam sekaligus pupuk,” tandasnya.

Hal senada juga disampaikan petugas Urban Farming Corner (UFC) Dispertan Kota Semarang, Wahyudi.

Selain untuk pupuk cair, azolla microphylla juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos.

“Azolla basah bisa langsung digunakan, atau dicampur dengan sampah organik dari rumah tangga seperti sayur dan lainnya. Bisa juga dicampur dengan bekatul. Taruh dalam wadah ember, kemudian beri larutan gula merah dan EMP4. Tumpuk kembali azolla di atasnya, lalu diberi larutan kembali. Begitu seterusnya sampai wadah penuh,” terangnya.

Setelah itu, tutup wadah ember tersebut hingga rapat. “Tunggu hingga seminggu, buka tutupnya, agar gas keluar, lalu ditutup lagi. Seminggu kemudian, pupuk kompos azolla bisa digunakan. Selain sebagai pupuk, juga dapat digunakan sebagai campuran media tanam,” terangnya.

Wahyudi juga menjelaskan, jika masyarakat tertarik tentang pemanfaatan azolla microphylla, juga dapat berkunjung ke UFC Dispertan Kota Semarang.

Lihat juga...