Investigasi PBB: Houthi Yaman Bertanggung Jawab atas Serangan Bandara Aden

WASHINGTON — Investigasi oleh tim ahli PBB menemukan bahwa Houthi Yaman bertanggung jawab atas serangan 30 Desember di bandara Aden yang menewaskan sedikitnya 22 orang ketika anggota kabinet pemerintahan baru yang diakui secara internasional tiba, ujar dua diplomat yang mengetahui masalah tersebut pada Senin (29/3).

Para ahli mempresentasikan laporan mereka kepada komite PBB yang mengawasi sanksi terkait Yaman selama konsultasi tertutup pada hari Jumat.

Tetapi Rusia memblokir informasi yang lebih luas, kata para diplomat. Mereka meminta identitas mereka tak disebut karena sensitivitas masalah tersebut.

Houthi yang berpihak pada Iran membantah bertanggung jawab atas serangan 30 Desember di bandara Aden itu.

Para diplomat tidak merinci mengapa Rusia memblokir rilis temuan tersebut. Misi Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Laporan itu muncul pada situasi yang sensitif bagi Presiden AS yang baru Joe Biden.

Karena, pemerintahan Joe Biden dan Perserikatan Bangsa-Bangsa menekan Houthi untuk menerima inisiatif perdamaian yang mencakup gencatan senjata.

Arab Saudi dan pemerintah Yaman telah mendukung inisiatif tersebut tetapi Houthi mengatakan itu tidak cukup.

Gerakan Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, telah memerangi pasukan yang setia kepada kepala pemerintah negara yang diakui secara internasional Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dan koalisi pimpinan Saudi.

Panel ahli PBB menetapkan bahwa Houthi meluncurkan rudal ke bandara Aden dari dua lokasi yang berada di bawah kendali Houthi, bandara di Taiz dan sebuah kantor polisi di Dhamar, kata para diplomat.

Lihat juga...